Minggu, 22 Februari 2015

Bahan Kimia Pestisida

Bahan Kimia Pestisida

Pestisida adalah bahan atau zat kimia yang digunakan untuk membunuh hama, baik berupa tumbuhan, serangga maupun hewan lain di lingkungan
kita. Pestisida dapat digolongkan menjadi :
  1. Insektisida, memberantas serangga.
  2. Herbisida, mencegah atau mematikan gulma/tumbuhan pengganggu.
  3. Nematosida, membunuh cacing.
  4. Fungisida, memberantas jamur/fungi.
  5. Rodentisida, memberantas binatang pengerat seperti tikus.
  6. Bakterisida, membunuh bakteri
Bahan kimia pestisida dapat digolongkan menjadi :
  • golongan organoklor, senyawa organik yang mengandung klorin pada umumnya bersifat racun. Contoh: DDT, aldrin, dieldrin, endosulfan, dikofol, folpet, lindan, dan klordan.
  • Golongan organofosfat, senyawa organik yang mengandung gugus fosfat, bersifat racun, mudah terdegradasi, lebih cepat hilang keaktifannya. Contoh: malation, diazinion, fention, metil paration, dan etil paration.
  • Golongan karbamat, senyawa organik yang mengandung turunan asam ditiokarbomin/ditiokarbamat. Contoh: karbaril, karbotorum, propoksur, dan BPMC.
salah satu bahan kimia dalam insektisida yang berupa DDT (dicloro-diphenyl-trichloroethane) bersifat sulit terurai sehingga tahan lebih lama dan ampuh membasmi serangga dan nyamuk. Namun, limbah DDT dapat mencemari tanah dan air sehingga kini penggunaannya dilarang oleh WHO.
Efek Samping Bahan Kimia Rumah Tangga
Bila bahan kimia rumah tangga digunakan secara berlebihan akan menyebabkan pencemaran lingkungan, baik pencemaran air maupun tanah. Keduanya, baik pencemaran melalui air dan tanah akan berbahaya bagi kesehatan manusia dan dapat membunuh makhluk-makhluk kecil atau mikroorganisme yang ada di tanah dan di air.

Limbah rumah tangga (sisa detergen dan sabun) jika masuk ke badan air dan terkumpul pada waduk atau danau, jika jumlahnya berlebihan akan mengakibatkan fenomena yang disebut eutrofikasi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar