Kamis, 05 Februari 2015

Cerpen Bahasa Indonesia

KESEDIHAN DI PERTUNJUKKAN GANDRUNG
Di suatu  hari Riri berdiam diri di salah satu sudut  kelas, dengan wajah yang sedih. Dengan tidak sengaja Rara melihat Riri yang sedang sedih, Rara bingung sebenarnya apa yang terjadi  dengan Riri. Selangkah demi selangkah Rara berjalan menghampiri Riri.
 “Riri, ada apa kamu, seperti terlihat sangat gelisa,” tanya Rara.
 “ Em..,nggak ada apa-apa kok,” jawab Riri.
 “ aku tau pasti ada yang kamu sembunyikan dari aku.” Tanya Rara.
 Tanpa berpikir panjang Riri mengaku  bahwa sebenarnya dia kecewa karena kemarin dia tidak jadi nonton pertunjukkan seni gandrung disebabkan ayahnya yang sibuk dengan prkerjaan.
 “ Aku kecewa karena kemarin aku nggak jadi lihat pertunjukkan gandrung.” Jawab Riri.
“ Oh, itu masalahnya, sekarang kamu nggak usah sedih karena kebetulan aku juga ingin melihat pertunjukkan seni gandrung tapi nggak ada temannya,bagaimana kalau kita lihat bareng.”Jawab Rara.
 “ Itu ide yang bagus,,kapan?”.
 “Nanti sepulang sekolah.” Jawab Rara.
 “Sipp…”, kata Riri.
Bel pulang pun berbunyi Rara dan Riri bergegas meninggalkan sekolah dan mereka segera menuju ke tempat digelarnya pertunjukkan seni gandrung.
“Rara, di situ lho digelarnya pertunjukkan gandrung, ayo kita ke sana?”, kata Riri.
 “Iya, ayo kita ke sana.”
Sampai di tempat pertunjukkan seni gandrung Rara dan Riri kelihatan sedikit  kecewa karena mereka tidak kebagian tempat duduk dan terpaksa mereka harus berdiri. Tapi itu semua tidak menghilangkan niat mereka untuk tetap melihat pertunjukkan gandrung.
Dan sore pun telah tiba acara pertunjukkan gandrung tersebut sudah selesai, Rara dan Riri bergegas untuk segera pulang.
 “Rara, ayo cepat pulang nanti kita dicariin orang tua lho!” kata Riri.
 “Oke,” jawab Rara.
Tapi Tuhan berkehendak lain ketika mereka mau pulang Riri tertabrak sepeda yang sedang melintas.
 “Awas Ri, jangan lari ada sepeda!”, kata Rara.
Tapi Riri  menghiraukan perkataan Rara.
Suara kecelakaaa itu terdengar sangat keras “Brak....” Rara teriak sekencang  mungkin,
“Riri…tolong pak tolong teman saya.”
  Rara tidak tau apa yang harus dia lakukan sekarang selain meminta tolong kepada warga setempat,  Dan akhirnya Riri dibawa ke rumah sakit, tapi kata dokter Riri tidak apa-apa dia cuma pingsan karena kaget.
“  Tenang  dek  teman  adek  tidak  apa-apa.”  Kata  pak  dokter  menjelaskan.
“  Oh,  syukurlah  kalau begitu.”  Kata  Rara.
“  Teman  adik  sudah  dapat  di  bawa  pulang.”  Kata  pak  dokter.
“  Terimah  kasih,  Pak.”  Kata  Rara.
“  Ri,  ayo kita segera pulang dan kamu baik-baik saja kan.” Tanya Rara.
“  Iya aku baik-baik saja.” Jawab Riri.
“  Syukurlah kalau begitu.” Jawab Rara.
                “ Jadi Ri, dari peristiwa tersebut  jangan jadikan itu sebagai bumerang untuk melestarikan kebudayaan Indonesia terutama di daerah Banyuwangi , salah satunya ya ini seni gandrung.” kata Rara.
“  Iya Ri, aku tetap cinta kok dengan kebuyaan Banyuwangi, dan itu kan tugas kita untuk melestarikan kebudayaan Banyuwangi.” Jawab Riri.

 Mungkin ada banyak cara yang harus kita lakukan untuk melestarikan seni-seni di daerah Banyuwangi, salah satunya dengan cara  memperkenalkan kebudayaannya kepada masyarakat agar mereka tau betapa kayanya kebudayaan Banyuwangi  agar,  kebudayaan tersebut tidak punah.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar