KESEDIHAN DI PERTUNJUKKAN GANDRUNG
Di suatu hari Riri berdiam diri di salah satu
sudut kelas, dengan wajah yang sedih. Dengan
tidak sengaja Rara melihat Riri yang sedang sedih, Rara bingung sebenarnya apa
yang terjadi dengan Riri. Selangkah demi
selangkah Rara berjalan menghampiri Riri.
“Riri, ada apa kamu, seperti terlihat sangat gelisa,” tanya Rara.
“ Em..,nggak ada apa-apa kok,” jawab Riri.
“ aku tau pasti ada yang kamu sembunyikan dari aku.” Tanya Rara.
“Riri, ada apa kamu, seperti terlihat sangat gelisa,” tanya Rara.
“ Em..,nggak ada apa-apa kok,” jawab Riri.
“ aku tau pasti ada yang kamu sembunyikan dari aku.” Tanya Rara.
Tanpa berpikir panjang Riri mengaku bahwa sebenarnya dia kecewa karena kemarin dia
tidak jadi nonton pertunjukkan seni gandrung disebabkan ayahnya yang sibuk
dengan prkerjaan.
“ Aku kecewa karena kemarin aku nggak jadi lihat pertunjukkan gandrung.” Jawab Riri.
“ Oh, itu masalahnya, sekarang kamu nggak usah sedih karena kebetulan aku juga ingin melihat pertunjukkan seni gandrung tapi nggak ada temannya,bagaimana kalau kita lihat bareng.”Jawab Rara.
“ Itu ide yang bagus,,kapan?”.
“Nanti sepulang sekolah.” Jawab Rara.
“Sipp…”, kata Riri.
“ Aku kecewa karena kemarin aku nggak jadi lihat pertunjukkan gandrung.” Jawab Riri.
“ Oh, itu masalahnya, sekarang kamu nggak usah sedih karena kebetulan aku juga ingin melihat pertunjukkan seni gandrung tapi nggak ada temannya,bagaimana kalau kita lihat bareng.”Jawab Rara.
“ Itu ide yang bagus,,kapan?”.
“Nanti sepulang sekolah.” Jawab Rara.
“Sipp…”, kata Riri.
Bel pulang pun berbunyi
Rara dan Riri bergegas meninggalkan sekolah dan mereka segera menuju ke tempat
digelarnya pertunjukkan seni gandrung.
“Rara, di situ lho digelarnya pertunjukkan gandrung, ayo kita ke sana?”, kata Riri.
“Iya, ayo kita ke sana.”
“Rara, di situ lho digelarnya pertunjukkan gandrung, ayo kita ke sana?”, kata Riri.
“Iya, ayo kita ke sana.”
Sampai di tempat
pertunjukkan seni gandrung Rara dan Riri kelihatan sedikit kecewa karena mereka tidak kebagian tempat
duduk dan terpaksa mereka harus berdiri. Tapi itu semua tidak menghilangkan
niat mereka untuk tetap melihat pertunjukkan gandrung.
Dan sore pun telah tiba
acara pertunjukkan gandrung tersebut sudah selesai, Rara dan Riri bergegas
untuk segera pulang.
“Rara, ayo cepat pulang nanti kita dicariin orang tua lho!” kata Riri.
“Oke,” jawab Rara.
“Rara, ayo cepat pulang nanti kita dicariin orang tua lho!” kata Riri.
“Oke,” jawab Rara.
Tapi Tuhan berkehendak
lain ketika mereka mau pulang Riri tertabrak sepeda yang sedang melintas.
“Awas Ri, jangan lari ada sepeda!”, kata Rara.
Tapi Riri menghiraukan perkataan Rara.
Suara kecelakaaa itu
terdengar sangat keras “Brak....” Rara teriak sekencang mungkin,
“Riri…tolong pak tolong teman saya.”
Rara tidak tau apa yang harus dia lakukan sekarang selain meminta tolong kepada warga setempat, Dan akhirnya Riri dibawa ke rumah sakit, tapi kata dokter Riri tidak apa-apa dia cuma pingsan karena kaget.
“ Tenang dek teman adek tidak apa-apa.” Kata pak dokter menjelaskan.
“ Oh, syukurlah kalau begitu.” Kata Rara.
“ Teman adik sudah dapat di bawa pulang.” Kata pak dokter.
“ Terimah kasih, Pak.” Kata Rara.
“ Ri, ayo kita segera pulang dan kamu baik-baik saja kan.” Tanya Rara.
“ Iya aku baik-baik saja.” Jawab Riri.
“ Syukurlah kalau begitu.” Jawab Rara.
“Riri…tolong pak tolong teman saya.”
Rara tidak tau apa yang harus dia lakukan sekarang selain meminta tolong kepada warga setempat, Dan akhirnya Riri dibawa ke rumah sakit, tapi kata dokter Riri tidak apa-apa dia cuma pingsan karena kaget.
“ Tenang dek teman adek tidak apa-apa.” Kata pak dokter menjelaskan.
“ Oh, syukurlah kalau begitu.” Kata Rara.
“ Teman adik sudah dapat di bawa pulang.” Kata pak dokter.
“ Terimah kasih, Pak.” Kata Rara.
“ Ri, ayo kita segera pulang dan kamu baik-baik saja kan.” Tanya Rara.
“ Iya aku baik-baik saja.” Jawab Riri.
“ Syukurlah kalau begitu.” Jawab Rara.
“ Jadi Ri, dari
peristiwa tersebut jangan jadikan itu
sebagai bumerang untuk melestarikan kebudayaan Indonesia terutama di daerah
Banyuwangi , salah satunya ya ini seni gandrung.” kata Rara.
“ Iya Ri, aku tetap cinta kok dengan kebuyaan Banyuwangi, dan itu kan tugas kita untuk melestarikan kebudayaan Banyuwangi.” Jawab Riri.
“ Iya Ri, aku tetap cinta kok dengan kebuyaan Banyuwangi, dan itu kan tugas kita untuk melestarikan kebudayaan Banyuwangi.” Jawab Riri.
Mungkin ada banyak cara yang harus kita
lakukan untuk melestarikan seni-seni di daerah Banyuwangi, salah satunya dengan
cara memperkenalkan kebudayaannya kepada
masyarakat agar mereka tau betapa kayanya kebudayaan Banyuwangi agar, kebudayaan
tersebut tidak punah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar